Pengaruh busi terhadap power mesin sangat besar dampaknya. Maka itu tiap tune up , busi selalu dapatkan perawatan rutin. Jenis dan tipenya pun bermacam - macam , ada busi dingin dan ada juga busi panas. Namun tema posting ini akan mengetengahkan efek dari celah busi terhadap performa mesin.
Penyetelan standar untuk celah busi berkisar antara 0,6 - 0,8mm. Diluar celah itu berarti busi harus disetel. Setiap kali tune up busi pasti selalu diperiksa dan disetel celahnya agar sesuai dengan celah standarnya. Pada saat mesin dihidupkan terus menerus, celah busi akan sedikit demi sedikit berubah celahnya .
menjadi susah pada RPM tinggi , bahkan sering terjadi kegagalan / kehilangan letikan bunga api. Pengapian yang tidak sempurna ini membuat pembakaran menjadi tidak sempurna. Sebaliknya pada saat celah busi terlalu rapat , Letikkan pengapian menjadi cepat , karena jarak ground electroda yang dekat sekali, namun waktu percik busi menjadi sangat singkat. Akibatnya tidak semua campuran bensin dan udara yang terbakar.
Efeknya adalah :
Celah busi terlalu rapat
Jika celah busi terlalu rapat , maka mesin akan menjadi panas. Hal ini ditandai dengan posisi langsam mesin tidak ada masalah. Namun pada saat gas dinaikkan , terasa tarikan mesin menjadi berat.
Penyebabnya adalah waktu percik busi yang menjadi lebih singkat membuat tidak semua campuran bensin udara di mesin terbakar semua. Otomatis dengan tidak terbakarnya semua , maka tenaga pembakaran yang dihasilkan dari proses kerja mesin tidak maksimal,karena ledakan pembakaran di dalam mesin sangat sedikit jumlahnya. Dan saat gas dinaikkan , campuran bensin - udara dimasukkan banyak , tidak akan terbakar semua .
Logikanya begini ; pada saat dikasih 10 campuran bensin - udara , yang terbakar hanya 5 saja. Lalu pada saat gas dinaikkan , maka campuran bensin - udara yang masuk misal menjadi 20 . Maka yang terbakar tetap 5 saja, karena letikan bunga api dari busi hanya mampu membakar 5 saja. Oleh sebab itu kesannya
tenaga mesin terasa berat , padahal gas telah dinaikkan.
Celah busi terlalu renggang
Celah busi yang terlalu renggang membuat waktu pengapian menjadi lebih lama.
Kenapa lama ? Hal ini disebabkan karena untuk meletikkan bunga api ke elektroda , harus melalui jarak yang lebih jauh , sehingga waktu meletikkan bunga api busi menjadi lebih lama. Dengan bertambah lamanya peletikkan bunga api busi ini membuat proses pembakaran campuran bensin - udara pun menjadi lebih lama. Namun kelemahannya adalah pada saat RPM tinggi sering terjadi kegagalan letikkan bunga api busi . Akibatnya mesin menjadi brebet pada RPM tinggi , karena ada saat kehilangan letikkan busi. Namun pada saat ditarik dari langsam sampai putaran sedang tidak terjadi masalah . Masalahnya hanya pada RPM tinggi saja , atau saat gas ditarik penuh.
Sumber pelajaran-otomotif.co.cc